kucing Bengal, kucing termahal di dunia


Seorang ahli genetik dan pembiak kucing di California mencuba untuk menyilangkan Asian Leopard Cat dengan American Shorthair. Perkawinan silang ini bertujuan mendapatkan pola spotted wild cat pada kucing domestik. Selanjutnya anak betina keturunannya disilangkan kembali dengan bapaknya sehingga dihasilkan anak kucing dengan pola spotted yang kemudian dikenal dengan ras Bengal. Ras ini merupakan keturunan dari wild cat dan masih jarang ditemui. 
Nama Bengal ini datangnya dari nama Latin bagi Asian Leopard Cat iaitu Feline Bengalensis sering disebut sebagai Bengal Tiger. Domestik Bengal telah mewarisi corak tompok liar yang eksotik dan mengagumkan daripada Asian Leopard Cat, yang banyak dijumpai di Asia tengah. Tahun 1973 Dr. Centerwall dari California University FiFe baru belakangan ini mengakuinya. Bengal baru diperkenalkan di Perancis pada tahun 1991.



Pada bulan februari 1998, seekor kucing bengal bernama Cato, memegang rekod sebagai kucing termahal di dunia. Cato dibeli oleh Cindy Jackson (London, Inggris) dengan harga 41,435 USD. Cindy sendiri adalah seorang pemegang rekor dunia sebagai orang yang menjalani operasi plastik terbanyak terbanyak. Rekod kucing termahal ini hanya bertahan hingga tahun 2005.

Melanjutkan program persilangan tersebut untuk mendapatkan the Asian Leopard Cat yang tahan terhadap penyakit Feline Leukemia yang disebabkan oleh sejenis virus. Tahun 1983 ras ini didaftarkan di kelab TICA.



Dengan bentuk badan yang besar dan gagah, bengal mendapatkan sebagian ciri fizikal leluhurnya yang merupakan kucing liar. Kucing betina dewasa mempunyai berat badan sekitar 4-5 Kg, sedangkan kucing jantan boleh mencapai verat 10 Kg.

Bentuk kepala kucing bengal besar dan agak panjang, tetapi lebih kecil dibandingkan bentuk tubuhnya. Lehernya besar, panjang dan berotot, seimbang dengan ukuran kepala. Hidung besar dan lebar, sedangkan kulit hidung berwarna merah dengan garis luar hitam. Telinga sedang dan menghadap kedepan. Mata lebar dan bulat seperti buah almond, berwarna hijau atau amber.

.Kalajengking


jenis kalajengking yang berbahaya
Kalajengking merupakan salah satu jenis arthropoda atau hewan yang berkaki delapan, kalajengking masuk dalam kelas Arachida dan termasuk dalam ordo Scorpiones.
Perlu diketahui bahwa seluruh spesies kalajengking mempunyai bisa. Pada umumnya, bisa kalajengking termasuk sebagai neurotoxin. Suatu pengecualian adalah Hemiscorpius lepturus yang memiliki bisa cytotoxic.
Komposisi dari neurotoxin terdiri dari protein kecil, juga sodium dan potassium, yang berguna untuk mengganggu transmisi neuro sang korban. Kalajengking menggunakan bisanya untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa mereka agar mudah dimakan.

Magnetar



Magnetar merupakan kelas dalam Bintang Netron yang memiliki medan magnet ultra-kuat, diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari bintang netron normal dan menjadikan mereka magnet paling kuat di kosmos. 

Medan magnet yang sangat kuat pada magnetar akan meluruh setelah sekitar 10 ribu tahun, ketika aktivitas dan kekuatan pancaran sinar-X lenyap. Keberadaan magnetar ini mengancam teori evolusi bintang dan kelahiran lubang hitam (black hole). Usia aktif magnetar singkat.

Zat penyusun magnetar adalah neutronium. Ia tercatat dalam Kartu Saku Nuklir Pusat Data Nuklir Nasional AS sebagai isotop pertama sebuah unsur dengan simbol n dan nomor atom Z=0 dan bilangan massa A = 1. Isotop ini dinyatakan meluruh menjadi unsur H dengan waktu paruh antara 10.22 hingga 10.26 menit.

Bintang Netron merupakan sisa dari bintang masif (sekitar 10-50 massa Matahari) yang mengalami keruntuhan terhadap dirinya sendiri. Bintang ini tersusun dari neutron (partikel sub atom yang tidak bermuatan), dengan massa lebih besar dari massa Matahari (1,35 -2,1 massa Matahari) namun hanya berdiameter 20 km.
Bintang ini sangat padat, bahkan satu sendok teh materi bintang netron beratnya bisa mencapai 100 juta ton. Karakteristik lainnya dari bintang netron adalah rotasinya yang cepat, bahkan untuk menyelesaikan satu rotasi hanya membutuhkan satu hingga sepuluh detik saja

Sampai saat ini sudah ada 15 magnetar yang ditemukan. Lima di antaranya dikenal sebagai soft gamma repeaters (SGRs) karena mereka secara sporadis menyemburkan letupan (sekitar 0,1detik) sinar gamma berenergi lemah dan letupan sinar X yang kuat. Sisa 10 magnetar lainnya diasosiasikan sebagai anomalous X-ray pulsars atau AXP’s. Dengan sedikitnya jumlah magnetar yang teramati sekarang, diperkirakan hanya ada 30 juta magnetar tidak aktif di Bima Sakti
 
Walaupun SGRs dan AXP’s pada awalnya diperkirakan sebagai objek yang berbeda, namun saat ini diketahui mereka memiliki karakteristik yang sama dan aktivitas yang terjadi di dalamnya berasal dari medan magnetnya yang kuat.

Magnetar memang berbeda dari bintang netron normal karena medan magnetik di dalam magnetar diperkirakan sangat kuat dan mampu memilin kerak bintang. Seperti sebuah sirkuit yang diberi tenaga oleh baterai raksasa, kemampuan memilin yang ada di magnetar bisa menghasilkan arus dalam bentuk awan elektron yang mengalir disekeliling bintang. Arus tersebut berinteraksi dengan radiasi yang datang dari permukaan bintang dan menghasikan sinar-X.

Teori mengenai objek-objek ini diusulkan oleh Robert Duncan dan Christopher Thompson pada tahun 1992, tetapi ledakan sinar gamma pertama yang tercatat, diduga berasal dari magnetar yang terdeteksi pada tanggal 5 Maret 1979. 

Suatu letupan sinar-x pada tanggal 27 Desember 2004 diduga berasal dari magnetar. Meski tidak dapat melihatnya dengan mata telanjang, tetapi dengan teleskop sinar gamma, peristiwa ini sama terangnya dengan sinar bulan purnama di langit malam.

Objek yang menyebabkan ledakan itu diberi nama SGR 1806-20. Magnetar ini berada di inti nebula radio G10.0-0.3 dan merupakan komponen dari kluster 1806-20, yang pada gilirannya merupakan komponen dari daerah H II terbesar di Bima Sakti. Kluster 1806-20 terdiri dari beberapa bintang yang sangat aneh, termasuk setidaknya dua bintang Wolf-Rayet kaya karbon (WC9d dan WCL), dua hiper raksasa biru dan salah satu bintang terterang paling masif di galaksi, LBV 1806-20. Jaraknya 50 ribu tahun cahaya dari Bumi.

Medan gravitasi di permukaan magnetar sekitar 200 miliar kali lebih kuat daripada Bumi dan  kecepatan lepas dari permukaannya adalah sekitar 100 ribu km/detik, ini berarti sekitar sepertiga kecepatan cahaya. Medan gravitasi yang sedemikian kuat ini bertindak sebagai lensa gravitasi yang membengkokkan radiasi yang dipancarkan oleh bintang-bintang, sedemikian hingga permukaan belakang yang normalnya tidak terlihat, menjadi terlihat. .

Westerlund 1


Westerlund 1 adalah kluster bintang-bintang dan memiliki jarak sekitar 16.000 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di rasi Ara, Altar. diantara bintang-bintang tersebut, juga ditemukan adanya magnetar.
Westerlund 1 ditemukan pada tahun 1961 oleh astronom Swedia. Westerlund 1 adalah salah satu kluster bintang terbesar di galaksi Bima Sakti -- terdiri dari ratusan bintang yang sangat besar -- di antaranya bersinar dengan kecemerlangan hampir sejuta kali Matahari.
Beberapa bintang bahkan berukuran 2.000 kali diameter matahari

Menurut standar alam semesta, klaster ini masih berusia sangat muda. Bintang-bintang itu lahir dalam sebuah peristiwa tunggal, sekitar 3,5 juta hingga 5 juta tahun lalu.

Westerlund 1 adalah sisa-sisa dari beberapa magnetar galaksi -- jenis tertentu dari bintang neutron yang terbentuk dari ledakan supernova, yang dapat menggunakan sejuta medan magnet, dengan kekuatan miliaran kali lebih kuat daripada Bumi.

Bintang Westerlund yang akhirnya menjadi magnetar, memiliki setidaknya 40 kali massa Matahari. Sedangkan bintang yang memiliki massa 10 - 25 kali massa matahari akan membentuk bintang neutron.
Sementara, bintang di atas 25 kali massa Matahari akan menghasilkan lubang hitam (black hole) -- monster gravitasi yang terbentuk saat sebuah bintang sekarat, lalu kolaps ke dalam dirinya sendiri.

Menurut asumsi itu, induk magnetar seharusnya telah menjadi lubang hitam -- karena ukurannya yang besar. Namun menurut ilmuwan, ada alternatif lain, bahwa bintang 'meramping' ke massa yang lebih rendah, memungkinkan dia menjadi bintang neutron. Hal ini dapat terjadi, karena adanya binary system: bintang yang menjadi magnetar lahir beserta pendamping bintang yang lain.

Saat berkembang, keduanya mulai berinteraksi, seperti kembaran yang jahat -- bintang pendamping itu mencuri massa dari leluhurnya. Hingga akhirnya leluhur bintang meledak menjadi supernova.

Menurut teori, pasangan ini terpisah oleh ledakan dan kedua bintang terlontar keluar dari klaster, hanya meninggalkan sisa-sisa pijar yang magnetar.

"Jika benar, ini menunjukkan bahwa sistem biner mungkin memainkan peran kunci dalam evolusi bintang," kata Simon Clark, yang memimpin tim. Para ilmuwan  menggunakan Teleskop di Observatorium Eropa Selatan di Paranal, Chile, untuk membuat pengamatan.

Sistem biner ini bisa dikatakan sebagai "rencana diet kosmis '' untuk bintang kelas berat, yang bisa kehilangan lebih dari 95 persen dari massa awal mereka," katanya.